Sabtu, 01 Maret 2008

Anak Sekolah Dasar Terpencil Juga Berhak Nikmati Akses ICT

Anak Sekolah Dasar Terpencil Juga Berhak Nikmati Akses ICT




Desa Bangunharja, Dewasa ini, akses untuk teknologi informasi dan telekomunikasi (information and communication technology/ICT) memang sepatutnya tidak hanya dinikmati orang berpunya dan yang tinggal di kota-kota besar saja, namun juga anak-anak SD terpencil yang notabene dari kalangan tidak mampu.


Dunia komputer yang terus berkembang menuntut setiap orang harus menyesuaikan jika tidak mau ketinggalan jaman. Informasi berkembang begitu cepat dan tersedia dengan mudah dan murah. Internet merupakan salah satu perkembangan teknologi komunikasi modern yang mau tidak mau harus diikuti karena melalui internet diperoleh informasi yang begitu banyak, lengkap, cepat, dan murah. Internet menjadi kebutuhan baru baik bagi individu yang mengikuti perkembangan teknologi maupun bagi instansi.

Pembelajaran komputer di sekolah dasar merupakan hal baru yang belum semua sekolah melaksanakan terkait dengan ketiadaan sarana dan prasarana. Selain itu pengetahuan tentang komputer merupakan hal yang relatif baru. Namun karena pendidikan harus mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka pembelajaran komputer secara perlahan tapi pasti akan menjadi suatu kebutuhan sekolah.


Setiap sekolah di Indonesia perlu mendapat akses terhadap Iptek ini.


Contoh Kegiatan

Berikut ini adalah salah satu kegiatan dalam pengenalan ICT terhadap anak-anak kurang mampu yang dilakukan oleh AIESEC Local Committee Universitas Indonesia

“Padahal di era ICT literate ini, semua berhak mengakses ICT, termasuk anak-anak tidak mampu di daerah terpencil,” kata Isya Hanum, Organizing Committee President of Children of Tomorrow AIESEC University of Indonesia.
Oleh sebab itu, melalui program Children of Tomorrow, AIESEC Local Committee Universitas Indonesia berupaya mengenalkan ICT di dunia pendidikan, termasuk anak-anak kurang mampu tersebut.

“Kami percaya, dengan akses terhadap ICT mampu menyamaratakan mereka dengan anak-anak yang lebih mampu,” tambahnya, optimistis.

AIESEC merupakan organisasi nirlaba internasional yang sepenuhnya dijalankan oleh para mahasiswa yang peduli pada pengembangan anak muda, komunitas, serta lingkungan sekitar. AIESEC ada di lebih 800 universitas di 90 negara, termasuk di Indonesia.

Berbekal kemauan dan keyakinan, para mahasiswa di seluruh dunia bahu membahu mengenalkan ICT kepada anak-anak kurang mampu dengan satu misi, masa depan yang lebih baik.

“Kami selalu bilang pada anak-anak, komputer dan Internet merupakan perpustakaan dunia,” Hanum menambahkan.


Sumber:

1. http://www.ui.ac.id/
2. http://www.aiesec.org/