Selasa, 29 Maret 2011

Pentingnya Inovasi di Bidang Pendidikan




Kata inovasi seringkali dikaitkan dengan perubahan, tetapi tidak setiap perubahan dapat dikategorikan sebagai inovasi. Rogers (1983 : 11) memberikan batasan yang dimaksud dengan inovasi adalah suatu gagasan, praktek, atau objek benda yang dipandang baru oleh seseorang atau kelompok adopter lain. Kata "baru" bersifat sangat relatif, bisa karena seseorang baru mengetahui, atau bisa juga karena baru mau menerima meskipun sudah lama tahu.

Berdasarkan batasan dan penjelasan Rogers tersebut, dapat dikatakan bahwa munculnya inovasi karena ada permasalahan yang harus diatasi, dan upaya mengatasi permasalahan tersebut melalui inovasi (seringkali disebut dengan istilah "pembaharuan" meskipun istilah ini tidak identik dengan inovasi). Inovasi ini harus merupakan hasil pemikiran yang original, kreatif, dan tidak konvensional. Penerapannya harus praktis di mana di dalamnya terdapat unsur-unsur kenyamanan dan kemudahan. Semua ini dimunculkan sebagai suatu upaya untuk memperbaiki situasi / keadaan yang berhadapan dengan permasalahan.

Seperti telah dikemukakan bahwa munculnya suatu inovasi adalah sebagai alternatif pemecahan masalah, maka langkah pertama pengembangan suatu inovasi didahului dengan pengenalan terhadap masalah (Rogers, 1983 ; Lehman, 1981). Identifikasi terhadap masalah inilah yang kemudian mendorong dilakukannya penelitian dan pengembangan (R&D) atau evaluasi kurikulum, yang dirancang untuk menciptakan suatu inovasi. Dalam hal ini perlu untuk diperhatikan bahwa inovasi akan mempunyai makna jika inovasi tersebut diterapkan atau diadopsi, sebab jika inovasi tersebut tidak diterapkan/diadopsi/disebarluaskan maka inovasi tersebut hanya akan menjadi inovasi yang tidak terpakai. Terhadap pengadopsian ini dikenal strategi sentralisasi dan strategi desentralisasi. (disebut penyebaran/difusi inovasi jika ditinjau dari sisi pengembang inovasi, sedangkan adopsi inovasi merupakan prosedur yang dilihat dari sisi calon pemakai/adopter). Baik strategi sentralisasi maupun desentralisasi akan memunculkan permasalahan baru pada saat adopsi/difusinya.

Perubahan adalah suatu bentuk yang wajar terjadi, bahkan para filosof berpendapat bahwa tidak ada satupun di dunia ini yang abadi kecuali perubahan. Hal yang sama juga terjadi dalam dunia pendidikan. Dari waktuu ke waktu harus ada sebuah pembaharuan dalam hal pendidikan baik dari segi kurikulum, metode, penetapan materi pengajaran harus disuaikan dengan karakteristik siswa dan aspek lingkungan yang sangat mempengaruhi. Semua perubahan akan membawa resiko, tetapi strategi mempertahankan struktur suatu kurikulum, metode, model dan media. Tanpa perubahan akan membawa bencana dan malapetaka, sebab mengkondisikan dalam posisi status quo menyebabkan pendidikan tertinggal dan generasi bangsa tersebut tidak dapat mengejar kemajuan yang diperoleh melalui perubahan.

Posisi pendidikan menjadi sangat vital dalam pembentukan pribadi manusia, sebab manusia yang memiliki kecerdasan intelektual setinggi apapun tidak akan bermanfaat secara positif bila tidak memiliki kecerdasan afektif secara emosional, sosial, maupun spiritual. Tereliminasinya pendidikan nilai pada kurikulum lembaga pendidikan formal disinyalir oleh berbagai kalangan sebagai salah satu penyebab utama akan kemerosotan moral dan budi pekerti masyarakat yang tercermin dari tingginya angka kriminalitas maupun perbuatan amoral.


Dalih integrasi pendidikan nilai dalam pendidikan kewarganegaraan dan keagamaan, pada implementasinya menjadi tidak tepat sasaran karena pendidikan nilai diberikan dengan metode hapalan dengan porsi yang minim untuk memenuhi evaluasi proses pendidikan yang hanya mengukur ranah kognitif semata. Tentunya hal tersebut bertolakbelakang dengan prinsip pendidikan nilai yang mencakup ranah afektif dan tidak dapat terukur dengan model evaluasi pendidikan sebagaimana ditentukan oleh sistem pendidikan nasional. Dengan demikian, inovasi selalu dibutuhkan, terutama dalam bidang pendidikan, untuk mengatasi masalah-masalah yang tidak hanya terbatas masalah pendidikan tetapi juga masalah-masalah yang mempengaruhi kelancaran proses pendidikan.

Salah satu aspek penting dalam konteks pendidikan di manapun adalah dengan memperhatikan kurikulum, metode, model dan media yang diusung oleh pendidikan tersebut. Seringkali kurikulum, metode, model dan media dijadikan objek penderita, dalam pengertian bahwa ketidakberhasilan suatu pendidikan diakibatkan terlalu seringnya kurikulum, metode, model dan media tersebut berubah. Padahal, seharusnya dipahami bahwa kurikulum, metode, model dan media seyogyanya dinamis, harus berubah mengikuti perubahan yang terjadi dalam masyarakatnya. Cuban (1991) mengemukakan bahwa untuk memahami perubahan kurikulum perlu untuk dipahami tiga pokok pemikiran tentang perubahan tersebut yakni

(a) rencana perubahan itu selalu baik,

(b) harus dipisahkan antara perubahan (change) dengan kemantapan (stability), dan

(c) apabila rencana perubahan sudah diadopsi maka perlu untuk dilakukan perbaikan terhadap rencana tersebut (improvement).

Sumber:

http://sekolah-dasar.blogspot.com

Kamis, 17 Februari 2011

RPP Sekolah Dasar


Contoh Keberhasilan RSBI Jenjang SD

Sebagai sekolah unggulan, Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional telah melahirkan siswa-siswi yang pandai dan berhasil mempersembahkan medali di berbagai kompetisi. selengkapnya adalah sebagai berikut: Contoh Keberhasilan RSBI Jenjang SD.pdf

Berikut ini kami pajang link download RPP dan Silabus SD Kelas 1 sampai dengan kelas 6.Untuk dapat membuka file RPP silahkan gunakan aplikasi Winzip / Winrar. Ukuran file antara 1 Mb – 1.5 Mb karena file RPP dan Silabus kami gabungkan / golongkan setiap kelasnya.

Daftar isi setiap file RPP

  1. RPP dan silabus Tematik untuk kelas 1,2 dan 3
  2. RPP dan silabus Bahasa Indonesia
  3. RPP dan silabus Bahasa Jawa
  4. RPP dan silabus SBK
  5. RPP dan silabus Penjas
  6. RPP dan silabus IPS
  7. RPP dan silabus IPA
  8. RPP dan silabus PPKn

RPP dan Silabus di atas mungkin bisa menjadi contoh untuk para tenaga pendidik dalam pembuatan/ pengembangan RPP.

  1. RPP dan silabus Kelas 1
  2. RPP dan silabus Kelas 2
  3. RPP dan silabus Kelas 3
  4. RPP dan silabus Kelas 4
  5. RPP dan silabus Kelas 5
  6. RPP dan silabus Kelas 6



Sumber: SDN Kebumen 1

Selasa, 18 Januari 2011

Pengertian Inovasi Pendidikan


Secara etimologi inovasi berasal dari Kata Latin innovation yang berarti pembaharuan atau perubahan. Kata kerjanya innovo yang artinya memperbaharui dan mengubah inovasi ialah suatu perubahan yang baru menuju kearah perbaikan, yang lain atau berbeda dari yang ada sebelumnya, yang dilakukan dengan sengaja dan berencana (tidak secara kebetulan).

Istilah perubahan dan pembaharuan ada pebedaan dan persamaanya. Perbedaannya , kalau pada pembaharuan ada unsur kesengajaan. Persamaannya. Yakni sama sama memilki unsur yang baru atau lain dari yang sebelumnya. Kata “Baru” dapat juga diartikan apa saja yang baru dipahami, diterima, atau dilaksanakan oleh si penerima inovasi, meskipun bukan baru lagi bagi orang lain. Nemun, setiap yang baru itu belum tentu baik setiap situasi, kondisi dan tempat.

Ibrahim (1988) mengemukakan bahwa inovasi pendidikan adalah inovasi dalam bidang pendidikan atau inovasi untuk memecahkan masalah pendidikan. Jadi, inovasi pendidikan adalah suatu ide, barang, metode yang dirasakan atau diamati sebagai hal yang baru bagi seseorang atau kelompok orang (masyarakat), baik berupa hasil intervensi (penemuan baru) atau discovery (baru ditemukan orang), yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan atau memecahkan masalah pendidikan nasional.

Inovasi (pembaharuan) terkait dengan invention dan discovery. Invention adalah suatu penemuan sesuatu yang benar benar baru, artinya hasil kreasi manusia. Penemuan sesuatu (benda) itu sebelumnya belum pernah ada, kemudian diadakan dengan bentuk kreasi baru. Discovery adalah suatu penemuan (benda), yang benda itu sebenarnya telah ada sebelumnya, tetapi semua belum diketahui orang. Jadi, inovasi adalah usaha menemukan benda yang baru dengan jalan melakukan kegiatan (usaha) baik invention dan discovery.

Sumber:

http://sekolah-dasar.blogspot.com

Minggu, 09 Januari 2011

Internet Ubah ‘Tren’ Hukuman Orang Tua Kepada Anak

[Internet Sehat] Makin berkembangnya teknologi dan merebaknya penggunaan situs jejaring sosial ternyata berpengaruh pada ‘tren’ hukuman yang diberikan orang tua pada anak-anak mereka. Jika dulu orang tua sering melarang buah hati mereka untuk menonton TV sebagai hukuman, kini pelarangan memakai internet-lah yang menjadi gantinya.

Hal ini tentu tidak bisa dipisahkan dengan fakta bahwa internet kini dipakai oleh siapa saja dan betapa pentingnya keberadaan internet dalam kehidupan seseorang tak terkecuali anak-anak.

Para peneliti dari University of Sothern California dalam laporannya menyebutkan bahwa para orang tua melihat kesamaan antara TV dan internet sehingga kedua hal itulah yang menjadi sasaran mereka dalam menghukum anak-anaknya. Sedangkan mengacu pada survey yang dilakukan oleh USC Annenberg Center untuk Digital Future, sebanyak dua pertiga orang tua mengatakan mereka melarang anaknya mengakses TV. Angka ini hampir tidak berubah dalam satu dekade ini. Sebaliknya, prosentase dari orang tua yang membatasi anaknya dalam mengakses internet, hampir melonjak 2 kali lipat dalam 10 tahun terakhir ini.

Salah satu senior yakni Michael Gilbert mengatakan tentang fakta lain bahwa orang tua lebih merasa nyaman mengetahui anak-anaknya menghabiskan waktu di depan internet (71%) dibandingkan dengan di depan TV (51%). Akan tetapi dengan banyaknya waktu yang dihabiskan anak-anak di depan internet, membuat waktu mereka bersama keluarga menjadi berkurang. Penurunan ini disinyalir disebabkan karena meledaknya situs jejaring sosial dalam beberapa tahun belakangan ini.

Kini para orang tua menyadari bahwa dengan adanya akses internet di rumah, waktu mereka untuk bertatap muka dengan anak-anak kian menurun, meskipun orang tua yang melaporkan hal ini masih terhitung sedikit yakni 11% di tahun 2010. Gilbert mengenai hal tersebut memberikan pendapatnya bahwa jawabannya bukanlah teknologi, melainkan tanggung jawab para orang tua, walaupun di satu sisi dia menyadari bahwa perkembangan teknologi digital membuat para orang tua kesulitan untuk memonitor apa saja yang anak-anak mereka lakukan. [Internet Sehat]

Sumber: Huffingtonpost

Rabu, 22 Desember 2010

Kunjungan Ke Sekolah Internasional



Kunjungan ke-Al Irsyad Satya Islamic School

Al-Irsyad Satya Islamic School terletak di Kota Baru Parahyangan, Padalarang - Bandung, sebuah kota mandiri yang mempunyai tema sebagai kota pendidikan.

Dengan visi sebagai sebuah kota mandiri yang berwawasan pendidikan, Kota Baru Parahyangan dibangun dengan penuh kesadaran untuk mengembangkan segala aspek pendidikan baik formal maupun non-formal yang diintegrasikan dalam kehidupan sehari-hari di dalam kota tersebut.

Dalam setiap cluster di Kota Baru Parahyangan terdapat taman yang mempunyai tema berbeda, seperti teknologi, astronomi, kebudayaan, geografi, matematika dan lain-lain, yang dapat merangsang akal dan pikiran anak-anak kita yang jiwanya sedang dalam tahap perkembangan melalui proses pembelajaran yang dialaminya.

Sebagai kota ilmu pengetahuan, Kota Baru Parahyangan telah membuat suatu `Landmark` (monumen pengenal) berupa `sundial` (penujuk waktu berdasarkan kedudukan matahari) yang besar. Pelajar-pelajar dari berbagai kota telah berkunjung ke tempat ini sebagai bagian dari widya-wisata mereka.

Kota Baru Parahyangan berketetapan hati untuk menyediakan pendidikan berkwalitas terwujud dengan banyaknya lembaga-lembaga pendidikan yang bermitra dengan lembaga-lembaga internasional di tempat itu. Al-Irsyad Satya merasa bangga menjadi salah satu dari lembaga pendidikan seperti tersebut diatas yang berada di situ.

`Untuk membesarkan seorang anak, diperlukan tenaga manusia dari seluruh desa`

( Peribahasa Africa )

Visi

Pilihan Utama dalam Pendidikan yang Berasas Islami
Falsafah

Setiap Anak Mempunyai Kemampuan

Motto

Kekuatan dan kehormatan

Nilai nilai bersama

(Iman) Bertaqwa: (Ihsan) Berperikemanusiaan: (Itqan) Berusaha yang baik

Hasil akhir yang diinginkan:

(Khalifah Fil-Ard)

* Mengagungkan Allah dengan syiar ajaran Islam
* Mencintai Rasullullah dengan mencontoh dan menegakkan moralitas pada karakternya
* Pengembangan ilmu pengetahuan yang terkandung di dalam Al Qur`an
* Berusaha untuk menyamai bahkan melebihi keahlian orang dan keinginan untuk terus menggali ilmu pengetahuan
* Mempunyai semangat dalam berinovasi dan kewirausahaan
* Berkeinginan untuk menjadi hamba Allah yang beriman dengan
* cara berbakti kepada nusa, bangsa dan negara



Vision, Philosophy, Motto, and Shared Value

VISION

First Choice in Islamic Education


PHILOSOPHY

Every Child Can


MOTTO

Strenght and Honour


SHARED VALUE

Gon Concious - People Centered - Exellence Driven


Curriculum

Curriculum Al-Irsyad Satya

To ensure academic quality of Al Irsyad Satya Islamic School, our students will follow international level tests organized by University of Cambridge international Examination (CIE). The tests comprise Cambridge International Primary Programme (CIPP) for Primary Level and International General Certificate for Secondary Education (IGCSE) for Secondary 4. In Preschool level, we apply integrative curriculum combining playing and learning aspects so that students will be ready to be involved in lessons in the next level without ruining their childhood.

In preparing students for the tests, we use highly recommended English, Science, Mathematics books that meet standards of CIE as well as Singapore curriculums. The subjects together with Islamic studies are introduced in English so that students are used to speaking in English as the international language.

To establish international level education management and curriculum of the school, we work with Madrasah Al Irsyad Al Islamiyah Singapore, a school institution that is experienced in school management, Islamic studies, and English, Science, and Mathematics lessons. However, we still refer to Department of Education of Indonesia especially concerning Indonesian Studies lessons and local content subjects such as PKn and Sundanese languange. This is to guarantee that Al Irsyad Students love local culture and posse strong nationalism in addition to good religious aspect and international standard.

We always innovate in providing specific supportive programmes outside in classrooms learning to enhance students’ skills in relation to their ability and talent. The supportive programmes are:

  • Remediation, a programme to help students who face difficulties in coping with particular lessons in class;
  • Extra Class, a programme to help re-learn for particular topic;
  • Enrichment, a special programme for students who have high achievement in order to accelerate their skills and gain more knowledge;
  • Bridging Programme, a programme which is designed to bridge students to higher level of their academic competence;
  • Qur'anic Accelerated Programme, a programme to accelerate students’ capability of reading and understanding Al Qur’an. The programme is designed based on perception that Al Qur’an is the best resource for life and knowledge of Muslims including Al Irsyad students;
  • Learning Journey & Field Trip, a programme to encourage students to enrich their experiences and learn authentic problems within fun activities;
  • Buzz Blast Off (BBO) Agents, a programme that is specially designed to enhance selected students’ English skills;
  • Commemoration programmes are incidental events to promote students’ awareness of Islamic events and national events;
  • Contests and Competitions programme helps prepare students for participation thus cultivates self-confidence and the mastery of content;
  • Orientation programmes are annually done to induct students at the beginning of the school year and at the beginning of the next educational level;
  • Co-Curricular, selective programmes for students to enhance their particular skills.

Facilities


· Associated with the Masjid Raya

· School building specifically designed to achieve optimum impact on the students learning experience

· Playground and sport fields avalaible

· Internet connection anywhere within school

· Interactive teaching room

· A school library, computer and science laboratories

· Spacious classrooms

· Access to sport facilities at Masion Pine Hotel include swimming pool and badminton

· Art and cultural education facilities

· School transportation available


Management

Principal:
Indri Rini Andriani

Vice Principal Pre-School:
Asri Rosmasari

Vice Principal Primary:
Sofi Yuspita

Vice Principal Secondary:
Dendi Ruswandi

Vice Principal Pre-University:
Indri Rini Andriani

Manager of Administration and Finance:
Rima Surya Lembana



Teacher & Staff

As a learning society, all parties connected to the education in Al-Irsyad Satya should possess a vision and commitment to create an educative school culture and respect each profession. Regardless the type and the job to do, all teachers and staff must have competence and responsibility to support the student’s success. Because all learning processes will always involve many parties, partnership, interdependency, and synergy process must be maintained and enhanced. Everybody is teachers and at the same time students because education is a never- ending living agenda and everybody needs to be humble and respect differences and advantages of others. We have to be able to learn from somebody’s experience; advantages and disadvantages, success and failure. Thus, Al-Irsyad Satya Education presents such programs as dialog, training, and reflection. Attendance, participation, and suggestion from expert are highly appreciated to develop the quality of Al-Irsyad Satya Education.



Pre-School

PRE-SCHOOL (NURSERY-KINDERGARTEN)

AIMS

* Age appropriate opportunities for social, cognitive, emotional and moral development
* Enriching Islamic environment
* Freedom, opportunity and ecouragement towards developing responsibility, self control and independence while maintaining respect for adults.


CURRICULUM

Understanding Young Children's Characteristics and Development
* Cognitive
* Language
* Emotional and Social
* Physical
* Art

Al Irsyad will take a thematic approach to learning. Different themes appropriate to the different levels will be develop.


PRICNIPLE OF EFFECTIVE APPROACH

* Holistic development and learning
* Integrated learning
* Value based learning
* Active learning
* Supporting learning
* Interactive learning
* Learning through play


LEARNIING STRATEGIES

* Child centred activities
* Positive and loving learning climate
* Thoghtfully prepared learning environment
* Purposefully, planned activities
* Carefully chosen and designed resources
* Observation and monitoring of children's development
* Role modeling of Islamic values


QURAN READING SKILLS

* Parents inform school method of learning the child has been exposed to : example Iqra'
* Quran recital teacher takes note and uses the same book and method
* Each child is assessed at every level ; before, during and after
* Monthly written record and feedback will be given to parents


LEADERSHIP SKILLS

* Leading class projects
* Daily monitor/leadre to assist class activities
* Opportunities to perform in functions and events
* Opportunities for individual oral presentation.


ASSESSMENT

* Assessment and curriculum are integrated; with teachers continually engaging in obeservational assessement
* The form of assessments includes portofolios of art and craft work, records of activities related to the theme, projects, teacher observations.

Deklarasi Cita-cita Anak-anak Bangunharja

5 Kiat Melatih Anak Menjadi Blogger Sehat

Blog tak hanya milik orang dewasa saja karena anak-anak pun punya hak yang sama untuk menjadi seorang blogger. Sejumlah faedah bisa dipetik anak-anak jika mereka berkecimpung di dunia blog, seperti melatih mereka dalam hal menulis hingga menemukan minat dan bakat mereka.

Meski begitu, dunia maya tentu memiliki risiko, khususnya bagi yang masih di bawah umur. Di sinilah peran orang tua untuk memberikan panduan dan pengawasan agar mereka tidak terjerumus ke hal-hal yang tidak baik. Berikut sejumlah hal yang bisa dilakukan para orang tua agar anak-anaknya bisa menjadi blogger ‘sehat’:

1. Kenali Seluk Beluk Blog
Dengan mengenal seluk beluk blog, para orang tua akan lebih mahir dalam memberikan panduan ngeblog sehat pada anak-anak. Cobalah untuk membuat blog pribadi dan pelajari perilaku online yang aman. Situs sederhana seperti WordPress, Tumblr atau Blogger bisa menjadi pilihan Anda.

2. Pilih Platform Blog yang Sesuai untuk Anak


Tidak semua platform blog sesuai untuk anak-anak. Jika Anda telusuri, ada sejumlah situs blog yang memang didesain untuk anak dan guru seperti Edmodo dan Kidblog.org atau situs lain seperti kidzworl dan Kidswirl Tidak ada patokan yang menentukan pada umur berapa si anak cocok untuk platform blog tertentu. Kuncinya adalah fokus. Kenali tujuan Anda dalam mengenalkan blog pada si anak, apa yang Anda inginkan untuk dipelajari si anak, kemudian pertimbangkan umur mereka dan lakukan riset kecil-kecilan untuk mencari platform blog yang tepat.

3. Ajari Anak Anda Tentang Keamanan
Jangan sampai anak-anak Anda memposting informasi penting karena penjahat dunia maya selalu mengintai. Beberapa cara yang bisa dilakukan adalah dengan mencegah mereka memposting foto diri di blog, tidak memakai nama belakang dan pastikan kontak yang dipasang hanyalah alamat email yang sudah Anda ketahui. Pastikan juga anak-anak tidak menemui orang yang baru dikenal lewat internet. Jika ada sesuatu yang terasa janggal, anjurkan mereka untuk sesegera mungkin memberi tahu Anda.

4. Belajar Banyak via Blog

Melalui blog, para orang tua juga bisa mengedukasi anak-anaknya mengenai banyak hal. Misalnya, mengoreksi susunan bahasa atau pilihan kata yang mereka tulis, mendorong anak-anak untuk menggali minat mereka hingga mendiskusikan konten-konten yang menarik. Bahkan bisa jadi, berdiskusi bersama anak-anak mengenai blog dan internet akan mendekatkan hubungan antar anggota keluarga.

5. Tetap Awasi Postingan Mereka


Pengawasan yang Anda lakukan tak harus dengan cara-cara ekstrim seperti mengintip layar monitor saat mereka menulis blog atau setiap postingan harus melewati ijin Anda. Taruh saja komputer Anda di tempat terbuka seperti ruang tamu. Anda juga bisa memastikan e-mail yang tertera adalah e-mail yang Anda ketahui passwordnya. Jangan lupa juga untuk mengecek blog mereka secara rutin untuk mengantisipasi hal buruk. Namun ingat, pengawasan memang perlu, namun memberikan mereka ruang untuk belajar dan tumbuh berkembang, tidak boleh ditinggalkan.

Sumber: Mashable

[dew / Tim Internet Sehat / tagtips]